Jurusan Teknologi Pangan beberapa
tahun terakhir menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati oleh calon
mahasiswa, semakin tahun pamornya pun semakin naik daun. Dulu, hanya beberapa
universitas yang menawarkan jurusan ini sebut saja IPB, UGM, dan Universitas
Brawijaya, namun sekarang banyak universitas baik negeri maupun swasta yang
menawarkan jurusan ini karena melihat peluang di masa depan.
Mungkin pada awalnya kamu akan
berpikir bahwa jurusan ini akan selalu berhubungan dengan segala sesuatu yang
berkaitan dengan makanan dan konsumsi. Ya benar sekali, tetapi jangan salah
sangka dulu! Teknologi pangan itu tak seenteng dan semudah melahap makanan lho!
Jika kamu masih asing sekali dengan
jurusan ini, berikut adalah beberapa hal yang dirasakan oleh para mahasiswa
jurusan Teknologi Pangan. Atau mungkin, setelah membaca ini kamu jadi berminat
untuk meneruskan studi di jurusan Teknologi Pangan selepas SMA nanti!
1.
Pada dasarnya, sebagian besar mahasiswa Teknologi Pangan masuk ke jurusan ini
sebenarnya nggak tahu banyak soal teknologi pangan.
Awalnya kamu gak tahu tentang
jurusan ini via himanologipanganunfari.blogspot.com
Absurd! Jujur saja, itu yang kamu
rasakan tentang jurusan ini. Selebihnya, kamu hanya akan melakukan penilaian
dari nama jurusan ini, jurusan yang terlihat keren. Kamu berusaha menebak-nebak
jurusan apa ini sampai semua terjawab ketika silabi mata kuliah dibagikan.
Bersyukur jika kamu memiliki kakak
kelas atau saudara yang juga mengambil Teknologi Pangan, setidaknya kamu akan
punya gambaran tentang jurusan apa ini.
Awalnya mungkin karena kamu tertarik
masuk di sini karena namanya yang mengundang selera tinggi, yaitu adanya
perpaduan antara teknologi + pangan. Hhmm… sudah pasti yang namanya teknologi
& pangan akan dibutuhkan di masa depan, terutama soal urusan perut!
Hehehe..
2.
Kamu akan sangat familiar dengan pertanyaan, “Oh itu jurusan masak-memasak ya?
Diajarin masak apa aja?”
Teknologi pangan itu beda dengan
tata boga saudara-saudara! via breadpittwhiteshoes.tumblr.com
Teman Mama: “Kuliahnya ambil
jurusan apa, Dek?”
Kamu: “Teknologi Pangan, Tante.”
Teman Mama: “Oh… Masak-masak dong
berarti? Itu sama kayak Tata Boga gitu ya?”
Kamu: “Hahaha.. Iya Tante, nanti
lulusannya jadi Chef di Hotel bintang 7!” -___-
Boro-boro masak memasak di Teknologi
Pangan, kamu akan dikagetkan dengan mata kuliah-mata kuliah yang merupakan
gabungan dari kimia, biologi, matematika, dan fisika.
Banyak mata kuliah yang jadi momok
mengerikan di jurusan Teknologi Pangan, sebut saja Kimia Pangan, Teknik Pangan,
Analisis Pangan, Biokimia Pangan, Mikrobiologi Pangan, sampai pada Evaluasi
Nilai Gizi Pangan.
Hanya mahasiswa Teknologi Pangan
yang tahu seberapa dahsyat mata kuliah-mata kuliah itu. Dan pada akhirnya kamu
akan dengan sabar menjelaskan apa itu Teknologi Pangan, yang ternyata lebih
dahsyat dari sekadar urusan makan-memakan dan masak-memasak.
3.
Ngaku anak Teknologi Pangan tulen? Kamu pasti akrab dan paham banget sama yang
namanya Clostridium botulinum!
Anak Teknologi Pangan pasti tahu apa
makhluk ini via preservingfoodathome.com
Sebagai seorang mahasiswa Teknologi
Pangan, kamu akan sangat familiar dengan bakteri satu ini. Hampir di semua mata
kuliah yang ada pangannya, kamu akan selalu menemukan nama plus kesaktiannya.
Bukan bakterinya yang menjadi momok,
namun toksin dan botulin. Toksinnya dapat menyebabkan botulisme yang dapat
menyerang syarat dan dapat berujung kematian. Yap! Toksin ini juga sebenarnya
digunakan dalam perawatan botox yang populer digunakan untuk menghilangkan
kerutan di wajah.
4.
Iya sih tiada hari tanpa praktikum dan laporan, tapi sesungguhnya ada rezeki
tak terduga di baliknya yang bisa kamu dapat secara cuma-cuma.
Ada banyak rezeki di balik setiap
lapoan dan praktikum anak Teknologi Pangan via www.pustakalewi.net
Pagi praktikum evaluasi sensori dan
siang praktikum mikrobiologi pangan tak dapat terelakkan. Pulang malam buat
praktikum dan mengerjakan laporan adalah makanan sehari-hari mahasiswa
Teknologi Pangan. Namun, di beberapa praktikum seperti praktikum Teknologi
Pengolahan Pangan atau sejenisnya, kamu akan merasakan kebahagian yang tak
terdefinisi karena mendapat hiburan dan rezeki gratis!
Di sini kamu bakal praktikum dari
mulai pembuatan ice cream, permen, mie, manisan, sampai mengolah ikan dengan high
pressure (presto). Jika ada sisa praktikum, kamu bebas membawanya pulang
atau bisa dijadikan ajang makan-makan bersama teman sepraktikummu. Kamu akan
dengan senang hati membawa rice cooker, piring, dan bahkan cobek untuk
melengkapi hidangan hasil praktikum.
“Nikmat mana lagi yang akan kamu
dustakan wahai mahasiswa Teknologi Pangan?” :p
5.
Kalau lihat proses masak mie instan sih udah biasa banget. Kalau anak Teknologi
Pangan mainannya ke pabrik buat lihat proses produksinya masalnya!
Sering banget keluar masuk pabrik
buat lihat proses produksi! (dok. pribadi)
Pabrik Pangan menjadi tempat
bermainmu. Kamu akan sering melakukan fieldtrip ke pabrik-pabrik pangan
baik berskala kecil maupun besar. Kamu akan dihadapkan dengan proses produksi
pangan dalam skala besar yang mengggunakan alat-alat canggih dan sistem
kontinyu.
Kamu dibebaskan untuk melihat secara
langsung proses produksi. Misalnya: bagaimana Indomie bisa memproduksi mie
dengan jumlah milyaran dalam setahun, atau Walls yang dapat menyuplai kebutuhan
ice cream tidak hanya pasar Indonesia.
Jika beruntung, kamu tak akan pulang
dengan tangan hampa. Kamu akan membawa produk pangan andalan tempat kamu
berkunjung. Lumayan kan, hemat uang jajan Dan kelak jika ada iklan di TV, kamu
juga dengan bangga bilang:
“Wah gue pernah pernah main lho ke
pabrik itu. Gue udah tau deh luar dalemnya gimana! Hehehe…”
*Tuh, anak Teknologi pangan aja tahu
pabrik pangan luar dalam, apalagi kamu? *uhuk
6.
Kamu nggak akan jadi mahasiswa kupu-kupu. Kuliah di jurusan ini ada banyak
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan soft skill kamu.
Kamu punya banyak kesematan
ngembangin soft skill via www.unpas.ac.id
Di jurusan ini, kamu akan
berkesempatan untuk bergabung dengan himpunan profesi di tingkat universitasmu,
di nasional (PATPI/Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia), atau mungkin di
dunia (IFT/Institute of Food Technologist).
Selain itu, kamu juga bisa turut
aktif menjadi panitia dan melatih jiwa kepemimpinanmu karena banyak sekali
pelatihan atau seminar yang berhubungan dengan Teknologi Pangan, sebut saja
Manajemen Halal, HACCP, ISO 22000, GMP, dll.
Tak mau jadi panitia, kamu juga bisa
menjadi peserta seminar atau pelatihan dan menambah keahliahanmu di bidang
pangan. Dan pastinya ini adalah tabungan utamamu selepas lulus dari
universitas!
7.
Pengetahuan lebih mengenai makanan membuatmu berpikir 10x lipat menegenai
makanan. Kamu sering banget dilema tentang makanan apa yang bisa kamu makan!
Dilema soal memilih makanan via teknologipangan.fpp.undip.ac.id
Saking tahu banyak tentang bahaya
bahan-bahan kimia di pangan (bahan tambahan pangan) dan tahu juga bahwa hampir
tak ada satu pun makananan yang bebas dari bahan ini. Kamu akan mengalami
dilema dalam memilih makanan apa yang baik buatmu.
Masa kamu memilih untuk menanam dan
mengolah makanananmu sendiri? Meski mungkin tapi pasti menyita hampir seluruh
waktumu. Pada akhirnya kamu akan sedikit cuek dan menyimpulkan bahwa semua akan
baik-baik saja asal tidak berlebihan kecuali untuk bahan-bahan yang memang
bukan untuk pangan seperti boraks dan formalin. Yang penting bismillah aja deh
kalau mau makan, hehehe.
8.
Tak jarang orang-orang menganggapmu sebagai ahli formulasi atau pengendali mutu
gratisan. Banyak yang minta nasihat dan petuah tentang makanan padamu!
Banyak yang minta nasihat, petuah,
dan resep makanan kepadamu via ouritp.blogspot.com
Setelah tahu apa saja yang kamu
pelajari di Teknologi Pangan, tak sedikit saudara, kenalan, atau tetangga yang
bertanya tentang resep-resep dan cara memodifikasi mutu suatu produk. Meskipun
tanpa bayaran, kamu akan dengan senang hati menjelaskan dan memberikan masukan
tentang apa-apa saja yang bisa dimodifikasi untuk meningkatkan mutu suatu
produk pangan.
Jika nasihatmu berhasil, sedikit
banyak kamu akan merasa sebagai teknolog pangan sejati dan ternyata apa yang
kamu pelajari selama ini hingga berdarah-darah pada akhirnya bermanfaat juga.
Berkat bantuanmu tersebut, tak
jarang namamu akan selalu dikait-kaitkan dengan keberhasilan ini, sehingga
semakin banyak orang yang meminta nasihatmu.
9.
Dengan bekal ilmu dan pengetahuanmu tentang bidang pangan, kamu pasti pernah
punya cita-cita untuk membuka usaha pangan sendiri.
Punya impian untuk nuka usaha pangan
sendiri via twicsy.com
Pengalaman praktik pembuatan ini dan
itu akan membuat otak bisnismu menyala. Kamu akan selalu melihat peluang untuk
mengembangkan usaha di bidang pangan. Kamu punya banyak khayalan bagaimana
rasanya bisa membangun pabrik pangan sendiri? Sejak masa kuliah, kamu akan
menemui banyak teman yang sudah memulai bisnisnya meski dari modal PKM (Program
Kreatifitas Mahasiwa) Kewirausahaan.
Beberapa dari mereka pun semakin
mengembangkan sayap bisnisnya setelah lulus kuliah. Namun, banyak juga
mahasiswa teknologi pangan yang hanya menjadikan bisnis sebuah cita-cita dan
berharap suatu hari nanti menjadi kenyataan.
10.
Saat kamu lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi, kamu akan bertemu dengan
banyak teman yang latar pendidikan sebelumnya bukan dari jurusan Teknologi
Pangan.
Saat lanjut S2, banyak yang berasal
dari jurusan lain via www.fti.itb.ac.id
Entah mungkin karena kepopuleran
jurusan ini sekarang semakin meningkat, saat kamu memantapkan niat untuk
melanjutkan studi panganmu di tingkat yang lebih tinggi. Kamu akan banyak
menemukan teman-teman yang dari S1-nya bukan dari pangan, sebut saja dari
jurusan Teknik Kimia, Teknik Industri, Mikrobiologi, Kimia, Farmasi, Peternakan,
dll dan mencoba peruntungan untuk meneruskan di jurusan Teknologi Pangan.
Sebagai anak pangan tulen (baca:
dari S1 Teknologi Pangan), pada awalnya kamu akan terheran-heran kenapa mereka
memilih pangan. Meski masih banyak teman S1 Teknologi Pangan-mu yang bekerja di
ranah pangan (pabrik pangan atau lembaga penelitian), namun tak sedikit juga
yang malah memilih untuk ‘murtad’ dari dunia pangan.
Mereka sebagian besar pindah haluan
ke dunia marketing, sales, bahkan perbankan. Begitu pula saat mereka melanjutkan
studi, mereka lebih memilih bisnis atau manajemen. Mungkin alasan yang sama
pulalah yang menjadikan mahasiswa dari jurusan lain mencoba peruntungan untuk
lanjut kuliah di Teknologi Pangan.
11.
Di balik segala kesulitan dan hambatannya, kamu akan selalu bangga jadi
mahasiswa Teknologi pangan. Ilmu yang kamu pelajari
akan
selalu bermanfaat bagi semua umat di bumi ini!
Bangga kuliah di jurusan Teknologi
pangan! via tp.ub.ac.id
Apapun yang telah kamu lalui selama
studi di jurusan Teknologi Pangan dan kemudian kamu menjadi alumni, kamu akan
sangat bangga pernah menjadi bagian dari jurusan ini. Mungkin ada saatnya kamu
akan bergumam bahwa masuk jurusan ini adalah salah satu keputusan terbaik dalam
hidupmu.
Memilih untuk kuliah di jurusan
Teknologi Pangan setidaknya telah memberimu banyak bekal untuk masa depan.
Mulai dari pengetahuan tentang pangan sebagai dasar kebutuhan manusia, hingga
pengetahuan tentang kewirausahaan.
Dan kamu pastinya sangat berbangga
karena ikmu yang kamu perlajari hingga titik darah penghabisan ini akan sangat
berguna bagi seluruh umat manusia di berbagai penjuru dunia. Selama manusia
masih membutuhkan makanan, maka ilmumu akan selalu dibutuhkan!
Kunjungi wordpress saya kaka
BalasHapushttps://rezaahmadfadila.wordpress.com
Semoga bermanfaat